Sep 16, 2013


Pernah denger kata orang tua “ayo bangun pagi, nanti rejekinya dipathok ayam lho..”. Kira-kira apa maksudnya ya? Kenapa bangun pagi itu mahal? Karna saat kita bisa bangun pagi, banyak ‘rejeki’ yang bisa kita dapet, dan itu enggak bisa kita temui saat matahari udah makin tinggi. Misalnya liat langit yang cantik, ngerasain udara yang lebih seger, atau dengerin kicau burung, walaupun enggak berlaku di Jakarta).
Tapi.. saat kamu bisa bangun pagi di hari Minggu, dimana sepanjang Sudirman-Thamrin bebas kendaraan bermotor alias lagi Car Free Day, kamu bakalan bisa menikmati olahraga di sepanjang jalan itu. Kamu juga bakalan bisa menikmati view kayak begini nih..
view patung selamat datang di bundaran HI
Minggu kemarin (15/9) adalah kedua kalinya saya berhasil bangun pagi untuk sekedar nimbrung dengan gerombolan orang di CFD. Dengan personil seadanya (berdua bareng slvi), kami start keluar dari kost jam 6 pagi. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kami stretching dan warming up dulu sebelum lari. Ternyata emang berasa efeknya, badan dan kaki nggak begitu kaget. Kami pun mencoba untuk lari dengan kecepatan yang konstan, supaya enggak terlalu banyak berhenti untuk ambil nafas. Pelan aja, tapi pasti.
Seperti biasa, di sepanjang jalan banyak penjual makanan, juga aktivasi ataupun kampanya dari banyak perusahaan dan brand. Bener juga, kita emang enggak bisa lepas dari terpaan iklan (kalo gini baru deh bangga jadi anak iklan :p).
Walaupun udah mengubah pola lari dengan mengurangi kecepatan, ternyata kami nggak bisa lancer jaya aja sampai ke bunderan HI yang jadi target kami, tanpa berhenti. Sesekali berhenti ambil nafas, disambung sedikit jalan kaki. Saat capeknya udah berkurang baru lanjut lari lagi.
What’s the point? Kalau dipikir-pikir, filosofi lari ini sama kayak gimana kita menjalani hidup. Butuh target, usaha, niat dan kemauan buat sampai ke sana. Sebelum mulai usaha kita mulai dengan persiapan atau pemanasan. Enggak jarang juga kan di hidup kita merasa capek berusaha, pengen berhenti. Sama kayak orang lari kadang pengen merasa udah cukup aja. Itu yang bikin beberapa orang malah keenakan berhenti, jadi lupa untuk lari lagi, alhasil targetnya enggak tercapai. Gimana semesta nyadarin untuk kembali usaha lagi ternyata cuma dengan meminta saya lari pagi. Di saat saya lagi sering-seringnya merasa capek berusaha, saya kayak lagi diingetin sama yang di atas. Kalo enggak mau lari lagi, target saya enggak bakal kesampaian. Kalo saya berhenti terlalu lama, saya bakal kembali ketipu sama zona nyaman. Enggak masalah sesekali berhenti, tapi jangan pernah lupa untuk mulai lari lagi. Dan satu yang butuh diingat, setiap orang punya track lari sendiri-sendiri. Keren ya cara semesta bekerja tuh? 
temen SMA seperjuangan lari

Semoga di minggu-minggu kedepan, saya dan teman-teman seperjuangan lari ini bisa lari lebih jauh dengan pos berhenti yang lebih sedikit. Juga gitu untuk apa yang jadi perjuangan kami masing-masing di hidup kami. Lirik lagu dari “Letto” yang saya lupa apa judulnya ini kayaknya cocok banget untuk nutup posting kali ini. “Kalau kau ingin berhenti, ingat tuk mulai lagi..”
Adios!
@aboutita


what should not be forgotten . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates