Oct 5, 2014

matanya cokelat dan teduh. dari caranya menanggapiku, aku tahu,
dia adalah tipe orang yang bisa kuajak bicara tentang apa saja.
bahkan tentang kelamnya hatiku yang baru saja putus cinta.

ya, begitulah kesan setelah lima menit kopi darat ini berlangsung.
laki-laki ini kukenal dari salah satu social media.
berawal dari sebuah komen iseng yang kulontarkan pada akun band indie
dan ternyata ditanggapi oleh salah satu personilnya, dan dialah orangnya. 
katanya, dia suka membaca kicauan di social mediaku.


pertemuan pertama kami berlangsung sukses.
kini selain chatting, telepon, kami pun kerap kali bertemu.
bicara apa saja, random, namun terus mengalir.

dia sempat membuatku terkejut,
saat tiba-tiba datang mengantarkan sekeping cd ke kantorku,
yang berisi rekaman saatnya bandnya latihan.
katanya, hanya aku yang punya, tidak dijual dan dipublikasikan.

dia membuatku terkejut lagi, saat menghadiahiku id card all acces
sebuah konser dimana bandnya menjadi salah satu pengisi acara.
katanya, ini tak dijual. kamu harus tahu seperti apa riuhnya di backstage.

dia membawaku ke latihan bandnya,
memperkenalkanku dengan teman-temannya,
memberiku semangat untuk terus menulis di blog,
memberiku ucapan selamat tidur,
lengkap dengan jangan lupa berdoa dan mimpi indahnya. 

tiga bulan berjalan.
jika kami ini mobil, kami terus melaju namun tak punya tujuan.
seolah kami akan mendapat inspirasi kemana harus menuju di tengah jalan nanti.

sempat ingin kutanyakan,
namun kupertahankan harga diriku sebagai perempuan.

hingga suatu hari dia membawaku ke tempat yang tidak biasa.
bukan restoran mewah tempat candlle light dinner,
bukan cafe fancy yang makanannya berpiring talenan,
ataupun club yang lampunya temaram.

aku ingin minta ijinmu, begitu katanya.
mengapa kamu butuh ijinku? tanyaku padanya
karena aku ingin memiliki sesuatu yang adalah punyamu.

deg.
begitu suara yang terdengar dari jantungku.
untungnya dia tak ikut mendengarnya.

apa? tanyaku lagi
aku mengagumi mu. sangat mengagumimu.
kamu punya sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan orang,
dan aku membutuhkan itu.

deg.
detaknya dua kali lebih kuat dari yang tadi.
aku bingung harus memasang raut muka seperti apa saat ini.

pertama kali kamu memberi komentar di band kami,
aku menelusuri blog milikmu.
aku membaca curahan tentang patah hatimu.
bahkan aku ikut merasa patah hanya dengan membaca ceritamu.

aku masih diam

tapi aku salut, kamu bisa menuliskannya dengan saat baik.

aku mulai berpikir

sekarang jujur saja,
band kami membutuhkan lagu tentang patah hati,
yang aku rasa tulisanmu sangat cocok dengan apa yang kami inginkan.
aku pikir dengan mengajakmu lebih dekat dengan teman-teman bandku,
kamu akan semakin paham dengan aliran musik dan jiwa kami.

aku masih diam

jadi gimana?

apanya?

kamu mau sedikit mengubah curahan hatimu itu
dan memberiku ijin untuk menjadikannya lirik lagu kami?
sudah lama aku ingin mengatakan hal ini,
sungguh hanya itu yang aku minta darimu.

oh tuhan..........

masih adakah lelaki tulis di dunia ini?

what should not be forgotten . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates