May 16, 2017




Pernah denger lagu "Aku Tenang" miliki 4.20 ?

Tadinya saya sudah mengantuk, dan berencana untuk tidur setelah satu hari yang cukup tidur tapi entah kenapa terasa melelahkan ini. Ndilalah, seketika hasrat menulis muncul ketika denger salah satu lagu favorit ini.


"Karnamu tenang, semua khayal seakan kenyataan."


Beberapa bulan saya dan Rere menunaikan #BelajarJalanJalang singkat ke salah satu sudut Jogja. Semuanya diawali dengan mood swing yang datang setiap tamu bulanan. Sakit perut, tekanan darah ngedrop, semua orang salah hingga ingin marah-marah, saya datang ke rumah pacar dalam keadaan cemberut. Sudah marah-marah, minta dipijitin kemudian dilanjut merengek ingin jalan-jalan dengan alasan stok foto sudah menipis. Childish abis. Beruntungnya, Rere (dalam keadaan tertentu) sangat bisa memahami bahkan meladeni sifat aleman saya, khususnya di saat-saat genting (baca : PMS).

Setelah diskusi singkat sembari beberes memilih barang bawaan, kami pun siap berangkat! Burung parkit di taman, itu sakit atau aleman! Sakit perut saya pun hilang seketika, hahaha. 

Naik si montok (yang saat itu masih putih) kesayangan, kami berjalan ke arah Prambanan. Sampai di pertigaan kami mengambil jalan ke kanan. "Kita ke Candi Abang dulu," aturnya. Rere ini kalo jalan-jalan memang selalu jadi captain. Dia yang atur semua mulai dari itinerary, jadwal, rute. Saya tinggal nurut aja disuruh bawah ini itu, yang penting P3K jangan ketinggalan (baca : dompet, kecap dan tisu basah), kalo dianya lagi mau, kasih usulan pakai baju warna apa biar bagus sewaktu foto berdua (niat abis kita mah!). Jangan sekali-kalinya ga nurut, ngerengek atau aleman, kapten yang satu bisa jadi galak kalau lagi kesel. Tapi ya gimana lagi, udah kebacut je..





Tak berhenti sampai di Candi Abang, Rere juga mengajak saya makan salah satu makanan favorit kami berdua, swike, di samping Candi Prambanan, rekomendasi dari mama. Dia baru sekali dengar cerita swike ini, dan langsung menemukan sendiri tempatnya. Meski sempat kaget dengan harga dan pelayanannya yang kurang, tapi okelah, cukup mengobati kangen kami pada Swike Klaten.

Matahari makin terik ketika kami melanjutkan perjalanan ke Candi Boko. Perut saya kembali melilit, tapi seketika membaik saat melewati sawah-sawah, yang menampilkan kombinasi biru dan hijau bersamaan, segala rasa tak enak berangsur-angsur membaik Apalagi, bisa nyambi tiup-tiup lubang helm sebelah kiri pacar, yang berlubang sejak perjalanan ke pantai pertama dulu, tapi nggak pernah direparasi. Pasti karena ada nilai historisnya kan lubang itu? 

Agaknya memilih melancong ke sini di saat long weekend bukanlah keputusan paling cerdas yang pernah saya buat. Candi Boko hari itu dipenuhi turis-turis dari luar kota, maklum saja ini long weekend. Tapi tetap excited, ini kali pertama saya kemari, setelah merengek-rengek lebih dari sekali. Seperti biasa, sambil mengeksplore Candi, kami memenuhi kamera dengan stock foto yang sekiranya cukup untuk berbulan-bulan ke depan. 


Candi Boko - Penuh lautan manusia saat long weekend.



Sisanya, sambil menunggu matahari tenggelam, kami memilih untuk tidak berdesakan di area candi dan sedikit menjauh. Duduk-duduk saja di rumput sambil bicara tentang apa saja, sampai sang senja tiba.

Lihat senja, dalam keadaan sumpek penat sehabis pulang kantor saja rasanya selalu istimewa, apalagi senja kali ini ditemani sang kapten #BelajarJalanJalan. Sudah tidak terhitung ini perjalanan ke berapa. Berapa kali #BelajarJalanJalan mewujudkan rengekan-rengekanku yang seharusnya lebih dewasa ini. Beruntung memang, saat bisa menemukan orang yang begitu menerimamu apa adanya.

*** 



Sesungguhnya, sampai saat ini aku masih sering bertanya-tanya tentang cara Tuhan bekerja lewat kehadiranmu. Denganmu, semuanya terasa mudah dan terjangkau.  

"Karnamu tenang, semua khayal seakan kenyataan."

Sesederhana keinginan naik gunung dan lebih dekat dengan langit yang senantiasa kau upayakan untuk terpenuhi. #BelajarJalanJalan bagiku lebih dari memilih siapa yang akan menjagaku dan akan aku jaga selama perjalanan, tapi bagaimana mempelajari kamu dan duniamu, supaya tercapai keinginanku terus berjalan bersamamu. 

what should not be forgotten . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates